Macam-
macam Tempat Wisata Recommended di Indonesia
1.Raja
Ampat

Kepulauan
Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung(Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja
Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang
tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang
menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau
Waigeo, Pulau
Misool, Pulau
Salawati, dan Pulau
Batanta.Raja Ampat bisa dibilang sebagai pendatang
baru dalam jagat pariwisata Indonesia. Tempat ini menawarkan keindahan alam
pesisir dan bawah laut. Meskipun relatif baru, Raja Ampat dengan mudah bisa
terkenal dan mendapat banyak kunjungan turis asing.
Sayangnya
mutiara di Papua ini cukup sulit dijangkau. Infrastruktur transportasinya masih
elit dan dirasakan terlalu mahal. Tapi seiring dengan semakin banyaknya jumlah
kunjungan, biaya transportasi dan akomodasi sedikit demi sedikit mulai bisa
bersaing.
Setiap
tahunnya Raja Ampat dikunjungi tak kurang dari 30 ribu turis
asing dengan kenaikan jumlah kunjungan yang pesat dari tahun ke tahun.
2. Danau Toba
![]() |
Sejarah
Diperkirakan Danau Toba terbentuk saat ledakan sekitar 69.000-77.000 tahun yang lalu[9][3][10] dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling
baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological
University memperkirakan bahwa jumlah total material pada
letusan sekitar 2.800 km3 -sekitar 2.000 km3 dari
Ignimbrit yang mengalir di atas tanah, dan sekitar 800 km3 yang
jatuh sebagai abu terutama ke barat. Aliran piroklastik dari letusan
menghancurkan area seluas 20.000 km2, dengan deposito abu
setebal 600 m dengan kawah utama.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan kepunahan pada beberapa spesies makhluk hidup. Menurut
beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai
sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta
manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya. Setelah
letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air
dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas
oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael
Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat
bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli
geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang
bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba
pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah
timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari
sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari universitas Oxford tersebut meneliti
proyek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan
hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan
hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang
hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata
ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh
dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan
mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik
yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di
Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan,
ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini
mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala
itu.
3.Candi
Borobudur
![]() |
Borobudur adalah
sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kurang lebih
100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat
laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini
didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa
pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil
Buddha terbesar di dunia[1][2], sekaligus salah satu monumen Buddha
terbesar di dunia[3].
Monumen
ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat
tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha[4]. Borobudur memiliki koleksi relief
Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia[3]. Stupa utama terbesar teletak di
tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan
melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk
bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap
tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Monumen
ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk
memuliakan Buddha sekaligus
berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun
umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan
kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.[5] Para peziarah masuk melalui
sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan
suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga
tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah
tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian
lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah
yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
Menurut
bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya
pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam.[6] Dunia mulai menyadari
keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas
Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal
Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya
penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975
hingga 1982 atas upaya Pemerintah
Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk
dalam daftar Situs Warisan Dunia.[3]
Borobudur
kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang
datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk
memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia
pariwisata, Borobudur adalah objek wisata tunggal di Indonesia yang paling
banyak dikunjungi wisatawan.
4.Pantai
Kuta Bali
![]() |
Berbicara tentang tempat wisata di Bali,
tentunya tidak lepas dari keindahan Pantai Kuta yang mendapat pengakuan
dunia internasional. Pantai Kuta memang telah menjadi destinasi wisata
mainstream. Wisatawan yang datang ke Pulau Bali, pasti menyempatkan waktunya
berkunjung ke Pantai Kuta.
Terlebih Pantai Kuta Bali ini mempunyai lokasi yang
sangat strategis dan bisa dengan mudah dijangkau oleh para wisatawan. Berlokasi
di Kecamatan Kuta, pantai ini lokasinya berada di arah selatan Kota Denpasar
yang merupakan ibukota Provinsi Bali. Para wisatawan bisa menjangkau Pantai
Kuta dengan perjalanan tak kurang dari 15 menit dari Bandara Internasional
Ngurah Rai.
Keindahan Pantai Kuta pun sudah terkenal sejak dulu.
Bahkan para wisatawan mancanegara sudah meramaikan Pantai Kuta sejak awal tahun
1970-an. Dan mau tidak mau, keberadaan Pantai Kuta ini pun mempunyai dampak
sangat positif bagi masyarakat Bali secara umum. Terutama dampak positif
terkait kondisi ekonomi masyarakat setempat.
Sebelum dikenal sebagai tempat wisata yang populer,
Pantai Kuta dikenal sebagai lokasi pelabuhan dagang. Tempat ini menjadi lokasi
di mana para pedagang lokal menjajakan produknya kepada para pedagang. Termasuk
di antaranya adalah para saudagar yang datang dari Eropa. Dan hal ini pun
menjadi cikal bakal bagaimana keindahan Pantai Kuta Bali dikenal luas oleh
masyarakat dunia.
5. Gunung
Rinjani – Lombok, NTB
![]() |
Gunung Rinjani adalah
gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Gunung yang merupakan gunung berapikedua
tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS
dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena
keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman
Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha
dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat
dan timur.Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga
kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.
Pendakian
Rinjani memiliki
panaroma paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya
(Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal,
mahasiswa, pecinta alam.Suhu udara rata-rata sekitar 20 °C; terendah
12 °C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus.
Selain puncak, tempat
yang sering dikunjungi adalah Segara Anakan, sebuah danau terletak di
ketinggian 2.000m dpl. Untuk mencapai lokasi ini kita bisa mendaki dari desa
Senaru atau desa Sembalun Lawang (dua entry point terdekat di ketinggian 600m
dpl dan 1.150m dpl).
Kebanyakan pendaki
memulai pendakian dari rute Sembalun dan mengakhiri pendakian di Senaru, karena
bisa menghemat 700 m ketinggian. Rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan
cuaca lebih panas karena melalui padang savana yang terik (suhu dingin tetapi
radiasi matahari langsung membakar kulit). krim penahan panas matahari sangat
dianjurkan.
Dari Rute Senaru
tanjakan tanpa jeda, tetapi cuaca lembut karena melalui hutan. Dari kedua
lokasi ini membutuhkan waktu jalan kaki sekitar 7 jam menuju bibir punggungan
di ketinggian 2.641m dpl (tiba di Plawangan Senaru ataupun Plawangan Sembalun).
Di tempat ini pemandangan ke arah danau, maupun ke arah luar sangat bagus. Dari
Plawangan Senaru (jika naik dari arah Senaru) turun ke danau melalui dinding
curam ke ketinggian 2.000 mdpl) yang bisa ditempuh dalam 2 jam. Di danau kita
bisa berkemah, mancing (Carper, Mujair) yang banyak sekali. Penduduk Lombok
mempunyai tradisi berkunjung ke segara anakan untuk berendam di kolam air panas
dan mancing.
Untuk mencapai puncak
(dari arah danau) harus berjalan kaki mendaki dinding sebelah barat setinggi
700m dan menaiki punggungan setinggi 1.000 m yang ditempuh dlm 2 tahap 3 jam
dan 4 jam. Tahap pertama menuju Plawangan Sembalun, camp terakhir untuk
menunggu pagi hari. Summit attack biasa dilakukan pada pukul 3 dinihari untuk
mencari momen indah - matahari terbit di puncak Rinjani. Perjalanan menuju
Puncak tergolong lumayan; karena meniti di bibir kawah dengan margin safety
yang pas-pasan. Medan pasir, batu, tanah. 200 meter ketinggian terakhir harus
ditempuh dengan susah payah, karena satu langkah maju diikuti setengah langkah
turun (terperosok batuan kerikil). Buat highlander - ini tempat yang paling
menantang dan disukai karena beratnya medan terbayar dengan pemandangan alamnya
yang indah. Gunung Agung di
Bali, Gunung Raung di
Banyuwangi dan Gunung Tambora di
Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus di pagi hari. Untuk mendaki Rinjani
tidak diperlukan alat bantu, cukup stamina, kesabaran dan gairah pendaki.Keseluruhan
perjalanan dapat dicapai dalam program tiga hari dua malam, atau jika hendak
melihat dua objek lain: Gua Susu dan gunung Baru Jari (anak gunung Rinjani
dengan kawah baru di tengah danau) perlu tambahan waktu dua hari perjalanan.
Persiapan logistik sangat diperlukan.
tambahkan gambar, agar lebih menarik
BalasHapusyuk tambah lagi artikelnya